RANUM GITA

(Ramuan Toga Dan Akupresur Untuk Meningkatkan Nafsu Makan Dan Gizi Balita)

  1. LATAR BELAKANG

Inovasi Ranum Gita ( Ramuan Toga dan Akupresur untuk meningkatkan nafsu makan dan Gizi balita) hadir sebagai respon dari keluhan masyarakat terutama ibu Balita yang anaknya mengalami susah makan dan berat badan sulit naik. Apabila hal ini dibiarkan maka akan menyebabkan stunting dan gizi buruk.

Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan 2018 menunjukkan 17.7 %  anak usia dibawah 5 tahun (balita) masih mengalami masalah gizi. Angka tersebut terdiri atas balita yang mengalami gizi buruk sebesar 3.9 % dan yang menderita gizi kurang sebesar 13.8 %. Adapun prevalensi balita yang mengalami stunting ( tinggi badan dibawah standar menurut usia) sebesar 30.8 %. Sedangkan angka Stunting di Puskesmas Balerejo Tahun 2019  masih cukup tinggi yaitu sebesar 17.7%

TAHAPAN INOVASI

  1. Membentuk Tim Ranum Gita di Puskesmas
  2. Melakukan  penelitian 7 hari dalam 1 bulan selama 2 bulan ( bulan Mei sampai juni 2019) terhadap efektifitas Ramuan Toga dan akupresur untuk meningkatkaan nafsu makan dan berat badan balita gizi kurang di 3 desa yaitu Garon,Balerejo,JerukGulung.
  3. Melakukan sosialisasi Ranum Gita di Kecamatan dan desa wilayah kerja Puskesmas Balerejo
  4. Membentuk Tim Pelaksana Desa
  5. Implementasi Ranum Gita di 10 desa wilayah kerja Puskesmas Balerejo
  6. Melakukan monitoring dan evaluasi

WAKTU UJI COBA INOVASI

2 bulan

WAKTU INOVASI DITERAPKAN

19 Juli 2019

RANCANG BANGUN DESAIN INOVASI

Inovasi ini dimulai dengan melakukan penelitian 7 hari dalam 1 bulan selama 2 bulan ( bulan Mei sampai juni 2019) terhadap efektifitas Ramuan Toga dan akupresur untuk meningkatkaan nafsu makan dan berat badan balita gizi kurang di 3 desa yaitu Garon,Balerejo,JerukGulung. Responden terdiri dari 31 balita gizi kurang yang menjadi pilot project.

Dari evaluasi yang dilakukan terhadap 31 Balita gizi kurang sebagai pilot project selama 2 bulan:

  1. 14 Balita yang mendapatkan ramuan dan akupresur, didapatkan 10 Balita (71%) berat badannya naik signifikan
  2. 11 Balita yang hanya mendapatkan ramuan, didapatkan 6 Balita (55%) berat badannya naik signifikan
  3. 6 Balita  sebagai kontrol, didapatkan: 1 Balita (17%) berat badannya naik
  4. Dari hasil diatas didapatkan gambaran bahwa Balita yang mendapatkan  inovasi Ranum Gita (berupa ramuan dan akupresur) Berat Badan nya lebih banyak yang naik secara signifikan dibandingkan yang hanya mendapatkan ramuan dan kontrol (tanpa ramuan dan akupresur).

 Inovasi ini kemudian direplikasi ke Posyandu dan Pos Gizi di semua desa wilayah kerja Puskesmas Balerejo.

Untuk menjamin berkelanjutannya program inovasi ini ditetapkan peraturan yang dituangkan dalam SK Kepala Dinas Kesehatan, SK Kepala Puskesmas Balerejo, SK Camat, SK Kepala Desa dan  , SOP sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan inovasi ini.

Monitoring dilakukan tiap bulan pada kegiatan Posyandu dengan memonitoring teknis pelaksanaan Ranum Gita sesuai standar dan hasil pengukuran Tinggi Badan dan Berat Badan. Evaluasi dilakukan setiap bulan timbang Yaitu bulan Pebruari dan Agustus untuk mengukur sejauh mana keberhasilan inovasi Ranum Gita dalam berperan serta aktif menurunkan angka stunting. Dalam evaluasi ini juga dibahas tentang masalah yang dihadapi selama implementasi inovasi dilapangan. Hasil evaluasi di bahas di Minilokakarya Puskesmas dan Minilokakarya Lintas Sektor

TUJUAN INOVASI

Inovasi  Ranum Gita bertujuan untuk berperan serta aktif menurunkan angka Stunting yang menjadi salah satu Program Prioritas Nasional dengan memanfaatkan kearifan lokal berupa ramuan  Toga dan pijat sederhana.

MANFAAT INOVASI

  1. Terwujudnya kemandirian masyarakat dalam mengatasi masalah Kesehatan terutama untuk meningkatkan gizi Balita sebagai salah satu upaya mensukseskan Program Pemerintah di bidang Gizi dan pencegahan Stunting
  2. Meningkatkan derajat Kesehatan dan perekonomian masyarakat melalui pemanfaatan Toga dan akupresur

HASIL INOVASI

  1. Menurunkan angka stunting di wilayah kerja Puskesmas Balerejo. Tahun 2019 angka stunting Puskesmas Balerejo sebesar 17,7%. Dengan implementasi Ranum Gita yang didukung penuh oleh  Dinas Kesehatan,Puskesmas,Kecamatan,Desa, dan tokoh masyarakat angka stunting terus menurun. Tahun 2020 15,25%, 2021 12,89%, 2022 11%.
  2. Ibu/pengasuh Balita mendapatkan metode sederhana yang praktis dan ekonomis untuk meningkatkan nafsu makan dan Berat Badan Balita sehingga dengan penyerapan gizi yang baik dapat mencegah stunting

KEBARUAN ATAU KEUNIKAN ATAU KEASLIAN

Keunikan dari Inovasi Ranum Gita adalah penggunaan ramuan dan pijat sederhana yang mudah diaplikasikan oleh siapa saja dan dimana saja. Sebelumnya ibu balita membeli multivitamin dan membawa anaknya ke pemijat Tradisional untuk meningkatkan nafsu makan anak dengan biaya cukup tinggi.

Dengan adanya inovasi Ranum Gita masyarakat bisa mebuat ramuan dengan bahan yang mudah didapat dan ekonomis. Mereka juga bisa memijat Balitanya sendiri tanpa mengeluarkan biaya.

Cara melakukan Ranum Gita:

Bahan:
· Daun Kelor                       : 1 genggam
· Ketumbar bubuk              : 1 sendok teh
· Madu                               : Secukupnya
· Air                                   : 100 ml

Cara Membuat :
·  Rebus air sampai mendidih
·  Masukkan daun kelor,aduk rata,matikan api
·  Masukkan ketumbar bubuk, aduk rata
·  Setelah hangat saring dan tambahkan madu secukupnya

Cara Pemberian
·  Ramuan diminum 1(satu) hari sekali selama 7 hari berturut-turut
·  Ramuan bisa ditambahkan didalam snack sehat untuk anak-anak, misal:puding,es krim, dan
sebagainya.
Ramuan disarankan untuk anak diatas usia 1 tahun karena mengandung madu yang belum terbukti aman untuk anak dibawah 1 tahun. Untuk anak dibawah 1 tahun bisa menggunakan gula merah.

Akupresur untuk meningkatkan nafsu makan Balita

Pijat titik-titik untuk meningkatkan nafsu makan yaitu:

  • Lekukan belakang mata kaki bagian dalam
  • 4  jari diatas mata kaki bagian dalam
  • 3 jari diatas pertengahan pergelangan tangan bagian dalam
  • Punggung tangan pada tonjolan tertinggi ketika ibu jari dan telunjuk dirapatkan
  • 4  jari dibawah tempurung lutut ditepi luar tulang kering

Pemijatan dilakukan sebanyak 30 kali, 1 sampai 2 kali sehari

PROFIL BISNIS

Inovasi Ranum Gita sangat berpotensi untuk di replikasi karena:

  1. Angka stunting masih cukup tinggi dan merupakan salah satu Program Prioritas Nasional
  2. Di setiap Puskemas sudah memiliki tenaga Akupressur yang terlatih
  3. Ramuan Toga yang digunakan mudah didapatkan yaitu berupa daun kelor,ketumbar dan madu. Kandungan gizi didalamnya seperti, karbohidrat,protein,tinggi kalsium ,asam folat,vitamin A,Vitamin B, Vitamin C dan Vitamin E terbukti efektif untuk meningkatkan nafsu makan,meningkatkan kesehatan pencernaan sekaligus meningkatkan daya tahan tubuh
  4. Metode pijat sederhana dalam inovasi Ranum Gita mudah di aplikasikan oleh siapa saja tanpa mengeluarkan biaya.

ANGGARAN

Anggaran  yang digunakan dalam inovasi ini bersumber dari:

  1. Dana BLUD puskesmas tahun 2019 untuk kegiatan penelitian awal berupa pembuatan media ramuan ( puding )  Rp.1.500.000, 00
  2. Dana BOK tahun 2020  untuk kegiatan Sosialisasi berupa bantras Rp.1.100.000,00, media ramuan Rp.1.450.700,00
  3. Dana Desa untuk PMT ( Pemberian Makanan Tambahan ) dimana Ranum Gita menjadi menu wajib di Posyandu dan Pos Gizi.